Dampak Badai Berlanjut, NFP AS September Anjlok
Data Tenaga Kerja AS bulan September terjatuh untuk pertama kalinya dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir. Hal itu dikarenakan dampak badai Harvey dan Irma yang terus berlanjut, memaksa banyak pekerja sementara waktu harus menganggur dan sebagian perusahaan menunda perekrutan.
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Departemen Tenaga AS menyebutkan bahwa bulan lalu terjadi penurunan lapangan kerja sebanyak -33,000. Non Farm Payroll yang rilis malam ini lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom yang memprediksi NFP akan bertambah 82,000 serta data periode Agustus direvisi naik menjadi 169,000.
Suramnya data NFP bulan lalu mengindikasikan akan menghambat aktivitas ekonomi AS kuartal ketiga, sesuai prediksi ekonom sebelumnya. Namun pembangunan kembali pasca kerusakan akibat badai diprediksi bakal mengenjot GDP kuartal keempat mendatang.
Payroll sektor wisata dan perhotelan menerima dampak paling buruk akibat badai dimana merosot 111,000 dan terjadi pula penurunan lapangan kerja pada sektor ritel dan manufaktur.
Tingkat Pengangguran AS Turun, Upah Meningkat
Badai Harvey dan Irma tidak berdampak pada tingkat pengangguran AS bulan September yang turun 0.2 persen menjadi 4.2 persen (terendah sejak 2001). Disamping itu laporan trend upah pekerja per jam bulan September mencatatkan kenaikan 0.5 persen, melewati ekspektasi kenaikan 0.3 persen dan periode sebelumnya direvisi naik menjadi 0.2 persen.
Pada pukul 20:47 WIB dollar AS terpantau menguat terhadap major currency, seperti yang terlihat pada pair GBP/USD, USD/CHF dan USD/JPY. Indeks Dollar (DXY) menguat 0.22 persen menjadi 94.17. Trend upah yang melonjak diyakini meningkatkan prospek Rate Hike Fed di akhir tahun nanti. Meski NFP terlihat suram, Investor beranggapan hanya efek sementara akibat Badai.
